Prediksi Soal Pretest PPG Kompetensi Pedagogik 1

Prediksi Soal Pretest PPG Kompetensi Pedagogik 1


1. Seorang siswa diminta untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, lalu masalah itu didiskusikan dalam kelompok untuk mendapatkan solusinya. Ilustrasi ini berkaitan dengan perkembangan ....

A. kemampuan kognitif  

B. kemampuan interaksional

C. kemampuan integrasi diri  

D. kemampuan komunikatif

Alasan: Proses diskusi dan kolaborasi untuk menemukan solusi melibatkan interaksi sosial antar siswa, yang berkaitan dengan kemampuan interaksional.


2. Pernyataan berikut yang menjelaskan makna istilah kognitif adalah….

A. kemampuan berkomunikasi  

B. Kemampuan untuk memecahkan masalah

C. kemampuan berinteraksi  

D. kemampuan untuk mengintegrasikan diri

Alasan: Kognitif berkaitan dengan proses mental yang melibatkan pemikiran, pengertian, dan pemecahan masalah.


3. Kemampuan berfikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika tapi masih terkait dengan obyek-obyek bersifat konkrit merupakan ciri-ciri kemampuan anak berusia....

A. 0 - 2 tahun  

B. 2 - 7 tahun  

C. 7 - 11/12 tahun

D. 11/12/ - 14/15 tahun

Alasan: Pada usia 7-11 tahun, anak-anak berada dalam tahap operasional konkrit menurut teori perkembangan Piaget, di mana mereka mampu berpikir logis tetapi masih membutuhkan objek konkrit untuk membantu proses berpikir mereka.


4. Menggunakan potongan sapu lidi, kelereng, globe, gambar-gambar yang menyangkut pembelajaran IPA serta IPS sebagai media adalah sesuai dengan tahapan perkembangan berfikir anak yang dikenal sebagai tahapan....

A. Anak memahami bilangan dan angka tetapi masih terkait dengan obyek bersifat kongkrit (operasional konkrit)

B. Pengamatan dan penginderaan yang intensif terhadap lingkunganya (sensomotor)  

C. Dominasi pengamatan bersifat egosentris  

D. Kemampuan mengoperasikan kaidah logika yang tidak terikat lagi dengan obyek yang bersifat konkrit (operasional formal)

Alasan: Pada tahap operasional konkrit, anak-anak memahami konsep logika tetapi membutuhkan benda konkret untuk membantu dalam pembelajaran mereka.


5. Kemampuan peserta didik untuk membina hubungan dan kemampuan memotivasi diri termasuk kecerdasan….

A. Kognitif  

B. Sosial  

C. Emosional

D. Moral

Alasan: Kecerdasan emosional mencakup kemampuan mengelola emosi, memotivasi diri, dan membina hubungan sosial dengan orang lain.


6. Seorang peserta didik selalu ingin mendominasi dalam suatu kelompok belajar. Dia tidak memberi kesempatan anggota lain untuk mengemukakan pendapat. Jika teman lain yang memimpin dan mengendalikan jalannya diskusi, ia memisahkan diri dan cenderung belajar sendiri. Peserta didik tersebut mengalami permasalahan dalam perkembangan....

A. sosial-emosional

B. Kognitif  

C. Moral  

D. Spiritual

Alasan: Peserta didik ini menunjukkan masalah dalam interaksi sosial dan emosi, yang mengganggu kerja sama dalam kelompok dan menunjukkan kurangnya pengendalian diri serta empati terhadap orang lain.


7. Peserta didik telah memiliki moralitas benar-benar diinternalisasikan dan tidak didasarkan pada standar-standar orang lain. Dia mengenal tindakan moral alternatif, menjajaki pilihan-pilihan, dan kemudian memutuskan berdasarkan suatu kode moral pribadi. Hal ini merupakan contoh perilaku moral-spiritual pada tahapan....

A. penalaran pascakonvensional

B. Penalaran konvensional  

C. Penalaran prakonvensional  

D. Penalaran interkonvensional

Alasan: Pada tahap pascakonvensional, menurut teori perkembangan moral Lawrence Kohlberg, seseorang bertindak berdasarkan prinsip moral pribadi yang telah diinternalisasikan, bukan sekadar mengikuti aturan eksternal.


8. Individu memandang apa yang diharapkan oleh keluarga, kelompok, masyarakat, dan bangsa serta setia mendukung aturan sosial bukan hanya untuk ketenangan tetapi disadari sebagai sesuatu yang berharga. Pernyataan tersebut merupakan tahapan perkembangan moral....

A. Prakonvensional  

B. Konvensional

C. Pascakonvensional  

D. Interkonvensional

Alasan: Pada tahap konvensional, seseorang mulai menyesuaikan perilaku sesuai dengan harapan masyarakat dan mendukung aturan sosial sebagai bagian dari kewajiban moral dan kesetiaan terhadap kelompok.


9. Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler, melakukan rekreasi dengan guru, dan melakukan kegiatan informal lainnya memiliki fungsi untuk mengatasi kesulitan belajar dalam hal….

A. Mengemukakan gagasan  

B. Mengaktualisasikan diri  

C. Penciptaan hubungan yang baik

D. Menformulasikan tindakan

Alasan: Kegiatan ekstrakurikuler dan interaksi informal membantu menciptakan hubungan baik antara peserta didik dan guru, yang mendukung proses pembelajaran dan mengatasi hambatan sosial atau emosional.


10. Seorang peserta didik merasa kurang bersemangat pada jam usai pembelajaran. Dia bahkan lebih senang tinggal di sekolah sampai sore, petugas kebersihan sekolah sampai menyuruhnya pulang karena matahari hampir tenggelam. Peserta didik tersebut dicurigai memiliki hambatan pengembangan potensi berupa faktor....

A. Intelegensi dan kognitif  

B. Budaya dan pembiasaan  

C. Keluarga dan lingkungan masyarakat

D. Emosional dan kepribadian

Alasan: Kurangnya motivasi dan ketertarikan pada aktivitas di luar sekolah menunjukkan adanya masalah dalam regulasi emosi dan perkembangan kepribadian, yang mempengaruhi semangat dan keterlibatan dalam kegiatan sosial di luar jam pelajaran.


11. Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan belajar dalam hal ....

A. Kesulitan akademis  

B. Gangguan simbolik

C. Gangguan nonsimbolik

D. Gangguan sosial

Alasan: Gangguan simbolik mengacu pada kesulitan peserta didik dalam memahami atau menggunakan simbol (seperti bahasa lisan) meskipun mereka bisa mendengarkan. Dalam konteks ini, peserta didik dapat mendengarkan informasi, tetapi tidak dapat memahami atau merespons informasi tersebut ketika ditanya.


12. Perbedaan antara konseling dan wawancara terletak pada maksud dan tujuannya. Tujuan konseling adalah....

A. Membantu siswa agar dapat memecahkan masalah pribadinya

B. Membantu siswa agar dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya  

C. Membantu siswa agar dapat mengatasi kesulitan belajar  

D. Membantu siswa agar memperoleh informasi tertentu

Alasan: Konseling bertujuan untuk membantu individu mengatasi masalah pribadi, termasuk masalah psikologis, emosional, atau sosial.


13. Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise). Teori belajar yang dimaksud adalah….

A. Behaviorisme

B. Humanistik  

C. Sibernetik  

D. Konstruktivisme

Alasan: Teori behaviorisme fokus pada perilaku yang dapat diamati dan hubungan antara stimulus dan respon, termasuk prinsip pengulangan (law of exercise) yang memperkuat pembelajaran.


14. Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan (hipotesis), mencoba-coba (trial and error), mencari dan menemukan keteraturan (pola), menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum, membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan penerapan teori belajar….

A. Sibernetik  

B. Humanistik  

C. Behaviorisme  

D. Konstruktivisme

Alasan: Konstruktivisme menekankan bahwa siswa membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman langsung, seperti mengumpulkan data dan membuat hipotesis, serta melakukan percobaan.


15. Menurut teori ini, peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai fasilitator, motivator, dan memberikan kesadaran mengenai makna kehidupan pada siswa. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Teori belajar ini adalah….

A. Humanistik

B. Konstruktivisme  

C. Kognitivisme  

D. Nativisme

Alasan: Teori humanistik menekankan pengembangan potensi individu secara maksimal dan memahami perilaku belajar dari sudut pandang siswa, serta memandang peran guru sebagai fasilitator dan motivator.


16. Pada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori belajar….

A. Sibernetik

B. Konstruktivisme  

C. Behaviorisme  

D. Kognitivisme

Alasan: Teori sibernetik berhubungan dengan penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran, termasuk pemanfaatan jaringan dan sistem informasi untuk pembelajaran jarak jauh.


17. Pendapat yang menyatakan bahwa pengetahuan atau pengalaman yang baru dapat terkait dengan pengetahuan lama yang sudah ada di dalam struktur kognitif seseorang adalah teori belajar….

A. Behaviorisme  

B. Konstruktivisme  

C. Kognitivisme

D. Sibernetik

Alasan: Teori kognitivisme menyatakan bahwa pengetahuan baru diintegrasikan dengan pengetahuan yang sudah ada di dalam struktur kognitif individu, sehingga proses belajar terjadi melalui pemahaman dan penalaran.


18. Tujuan pembelajaran yang menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensinya dimuat dalam:

A. Silabus  

B. RPP  

C. Silabus dan RPP

D. SKL

Alasan: Tujuan pembelajaran dimuat dalam silabus dan RPP yang memuat proses dan hasil belajar sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, mencakup berbagai aspek seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.


19. Komponen rancangan pelaksanaan pembelajaran terdiri dari….

A. Identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

B. Identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, indikator, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi

C. Identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, sumber belajar, media pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, evaluasi  

D. Identitas, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran, sumber belajar, evaluasi, langkah-langkah pembelajaran

Alasan: Menurut Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.


20. Silabus dan RPP sama-sama sebagai rencana proses pembelajaran, perbedaannya adalah sebagai berikut:

A. Silabus berisi kompetensi dasar sedangkan RPP mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar

B. Silabus bersumber dari standar isi dan standar lulusan, sedangkan RPP bersumber dari standar kompetensi lulusan  

C. RPP dibuat oleh setiap guru, sedangkan silabus dibuat oleh tim guru  

D. RPP dan silabus keduanya disusun oleh setiap satuan pendidikan

Alasan: Silabus berisi kompetensi dasar yang perlu dicapai dalam pembelajaran, sedangkan RPP lebih rinci dalam mengarahkan kegiatan belajar untuk mencapai kompetensi dasar tersebut.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url