Ruang Kolaborasi Topik 2 Pembelajaran Sosial Emosional


HASIL DISKUSI I

a. Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial-emosional?

Jawab

Tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan:

  • Guru menjaga tingkah laku dan perbuatannya
  • Guru harus mampu mengambil keputusan dalam melaksanakan penilaian.
  • Guru harus mampu memberi ruang kepada peserta didik untuk berekspresi (mengemukakan pendapat, bertanya jika belum paham).
b. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!
Jawab:
Kasus yang didasarkan dengan pengalaman:
  • Guru mengalami kesulitan menghadapi peserta didik yang sudah dijelaskan tetapi masih kesulitan memahaminya, sehingga menjadi ujian kesabaran guru.
  • Terdapat peserta didik yang kurang menghargai guru, seperti berbicara sendiri, tidur, membuat gaduh di kelas, bertindak semaunya sendiri.
c. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja
tantangan bagi sekolah?

Jawab:
  • Sekolah tidak mengekang peserta didik secara berlebihan seperti disiplin yang otoriter melainkan lebih menekankan pada pendekatan guru kepada peserta didik.
  • Seluruh warga sekolah harus mampu menciptakan lingkungan yang nyaman, sehingga anak mampu menyerap dan mengimplementasikan nilai-nilai yang telah ia dapatkan yang telah ia dapatkan di lingkungan sekolah.
d. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran
sosial-emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?

Jawab :

Ya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran social emosional karena setiap peserta didik mempunyai ciri khas yang berbeda sehingga penanganannya pun juga berbeda. Untuk
menghadapi kendala tersebut, kita perlu memahami karakteristik peserta didik
sehingga dalam penerapan KSE dapat maksimal. Langkah antara lain:

1. Mengenali temperamen peserta didik

  • Karakter siswa yang tampak antusias dan mudah beradaptasi

  • Karakter siswa yang cenderung berhati-hati namun santai

  • Karakter siswa yang lambat beradaptasi serta rentan menampilkan emosi

2. Mengamati proses pembelajaran (siswa komunikasi, diskusi, pendapat, raut wajah)

3. Mengkomunikasikan dua arah untuk mengetahui sudut pandang dan perasaan siswa.

HASIL DISKUSI 2

Bahan Diskusi :

1. Bila anda sudah menonton film tersebut apa yang bisa anda pelajari dari film tersebut
berhubungan dengan guru yang menjadi agen perubahan?

Jawab

Film Laskar Pelangi bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di Belitung yang penuh dengan keterbatasan. Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Mereka menghadapi berbagai masalah, termasuk kurangnya fasilitas pendidikan, biaya sekolah yang tinggi dan ketidaksetujuan orang tua. Mereka berusaha untuk mengatasi setiap rintangan yang mereka hadapi dengan berjuang untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Kegigihan guru mengajar meskipun dalam keadaaan yang sulit sekalipun. Kekurangan bukanlah menjadi penghalang untuk menyampaikan ilmu. Meskipun fasilitas terbatas, tetapi semangat dan optimis untuk membelanjakan peserta didik dan meraih prestasi akademik tidak pernah luntur. Film ini menunjukkan bagaimana kesetiaan, pengabdian dan integritas seorang guru terhadap profesinya. Memberikan pembelajaran tidak selalu di dalam kelas tetapi juga diluar sekolah.

Hubungan Aspek Keterampilan Sosial Emosional, dengan film laskar pelangi:

a. Kesadaran diri Bu Mus bahwa beliau memiliki potensi atau kemampuan untuk membimbing peserta didik laskar pelangi dan membawa perubahan yang lebih baik. Kesadaran diri tersebut Bu Mus genggam erat hingga mampu mengantarkan peserta didiknya sampai kesuksesan. Kemudian Bu Mus juga menyadari bahwa peserta didiknya berasal dari latar belakang yang berbeda dan memiliki kemampuan yang beragam. Seperti pemeran utamanya yaitu ikal sadar bahwa dia menyukai dan memiliki potensi pada sastra.

b. Beragam tantangan yang tidak mudah mengajar di SD Muhammadiyah yang harus dihadapi Bu Mus. Namun Bu Mus mampu mengelola dirinya, mampu mengelola emosinya agar terus semangat dan termotivasi memberikan pengajaran secara maksimal kepada peserta didiknya. Lintang memiliki semangat tinggi dan terus termotivasi dirinya agar berangkat sekolah dengan menempuh jarak 80 km menggunakan sepeda.

c. Persiapan untuk mengikuti karnaval dilakukan secara berdiskusi karena peserta didik diberikan kesempatan penuh untuk berekspresi.Peserta didik mengorganisasi dan mengaktualisasi diri dalam karnaval. Mahar Adalah peserta didik yang terpilih untuk menjadi konseptor karnaval yang akan diikuti. Mereka juga diundang untuk mengikuti cerdas cermat Bu mus lah yang paling memberikan dorongan beliau pontang-panting mengumpulkan contoh￾contoh soal dan melatih mereka. Semua memiliki peran masing-masing secara kompak dilakukan untuk bersatu membentuk kesuksesan.

d. Keputusan Bu Mus untuk mengikuti peserta didiknya dalam lomba cerdas cermat adalah keputusan yang tepat. Hal ini dikarenakan peserta didiknya yang cerdas dan mempunyai kemauan belajar yang tinggi sehingga Bu Mus dapat membuktikan bahwa SD Muhammadiyah dapat bersaing dengan SD yang lain.

2. Anda bisa menonton alternatif film lain berhubungan dengan guru sebagai agen perubahan, seperti :
  • Dead poet society
  • Sekolah Rimba
3. Apa yang bisa anda pelajari dari kejadian/film tersebut? dan apa hubungannya dengan
pembelajaran sosial emosional? (Dead poet society dan Sekolah Rimba)

Jawab:
  • Dead poet society
Sinopsis dead poet society
Film ini bercerita tentang seorang pengajar yang mana merupakan alumni di sekolah tempat ia mengajar dan sang pengajar tersebut berusaha untuk menginspirasi anak muridnya untuk selalu membuat perubahan dalam hidup mereka dengan cara memahami esensi dari puisi. Adapun sekolah tempat ia mengajar ialah sekolah khusus laki-laki dengan peraturan yang amat ketat dan berlatar pada tahun 1950-an. Guru tersebut mengajar dengan menggunakan
metode yang menarik dan menyenangkan sehingga membuat 7 siswa tersebut senang belajar. Hingga pada akhirnya 7 anak membuat suatu kelompok Bernama dead poet society dimana mereka menghadapi permasalahan yang ada dengan memaknai dari puisi yang mereka baca. Pelajaran yang dapat diambil:

a. Pentingnya guru dalam menumbuhkan kreativitasnya dalam menyusun metode atau strategi yang menarik dan menyenangkan sehingga membuat peserta didik tertarik mengikuti pembelajaran.

b. Guru harus berani tampil beda dan keluar dari zona nyaman. Guru harus tampil beda dalam artian mampu mengambil perubahan baru dengan tujuan peningkatan kualitas pembelajaran, walaupun cara yang diambil berbeda dari guru pada umumnya atau panduan yang ada, dengan tetap taat pada batasan aturan yang ditentukan.

c. Guru harus mempertimbangkan setiap metode atau gerak gerik dalam mengajar karena setiap gerak geriknya akan menjadi teladan peserta didik kedepannya.

d. Guru harus belajar dan memilih kata-kata positif Penting sekali dalam merespon peserta didik dengan berbagai latar belakang dan kepribadian dengan afirmasi kata/kalimat yang baik sehingga tidak menyinggung dan memperkecil perasaan peserta didik. Hubungan dengan pembelajaran KSE:

a. John keating mengajar dengan cara yang berbeda dengan guru lain di sekolahnya, cara yang dilakukannya adalah melanggar peraturan di sekolah akan tetapi ia lakukan demi meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. Langkah ini dapat melatih kesadaran diri dan kesadaran sosial peserta didik.

b. John Keating selalu menanamkan istilah “Seizethe day” dalam pembelajaran yang berarti “lakukan apa yang ingin kamu lakukan”bahwa kita tumbuh, berkembang, dan belajar adalah untuk dapat menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Langkah ini dapat melatih peserta didik mengambil keputusan yang bertanggung

jawab:

c. John Keating meminta peserta didik untuk berkeliling dan melihat profil lulusan sekolahnya sebagai salah satu metode dalam pembelajarannya untuk melatih cara berpikir peserta didik dalam memproses suatu informasi. Langkah ini dapat melatih kemampuan peserta didik dalam membangun relasi baik antar sesame peserta didik atau antara peserta didik dengan guru.

d. Beberapa cara mengajar John Keating Dilakukan dengan meminta peserta didik untuk merobek buku pelajaran dan menaiki meja agar peserta didik peka terhadap perasaan yang mereka miliki dan dapat merefleksi apa tujuan mereka dengan belajar. Langkah ini dapat melatih kompetensi pengelolaan diri peserta didik.
  • Sekolah Rimba
Sinopsis sekolah rimba menceritakan ada seorang Bernama butet yang rela meninggalkan pekerjaan di Lembaga konservasi untuk mengajar baca tulis dan menghitung anak-anak masyarakat pedalaman yang disebut orang rimba. Tanpa disadari Butet tergerak hatinya untuk mengajarkan mereka setelah mendapat
keteguhan dan kesungguhan dari salah satu anak dari daerah lain yang telah menyelamatkan butet dan yang diam-diam memperhatikan cara mengajarnya. Hingga akhirnya, Butet merasa tersentuh dan ingin mengajarkan masyarakat
sana yang masih menganggap bahwa membaca dapat mengundang malapetaka.
Butet semakin tertantang dan berusaha sekeras mungkin untuk mengajarkan mereka membaca.
Yang dapat dipelajari dari sekolah rimba

a. Keterampilan sosial
Butet mudah bergaul dengan orang lain dibuktikan ia sudah merasa akrab dengan Bungo anak yang menyelamatkan dan baru ditemuinya.

b. keterampilan emosional
Butet merasa terpanggil hatinya untuk membantu masyarakat dalam membaca, menulis dan berhitung setelah melihat apa yang dilihatnya.

c. Keberanian
Butet merasa tertantang dan berani mengambil keputusan untuk mewujudkan keinginan hatinya dalam membantu masyarakat.

Hubungan dengan KSE :

a. Butet peduli terhadap anak Rimba dari bagian hulu yang hanya melihat dari kejauhan,kemudian Butet mengajaknya untuk mengikuti Sekolah Rimba yang ada di bagian hili.

b. Sokola Rimba menyediakan pendidikan literasi dasar yaitu menulis, membaca, dan berhitung.Sokola Rimba mempelajari hukum agar terhindar dari dari penipuan sokola Rimba mengajarkan masyarakat secara kontekstual yang berguna untuk pengembangan daerah mereka Setelah Butet tidak mengajar lagi karena kekurangan dana, la Rindu dengan ana-anak, kemudian merenungkan diri dan meyakinkan dirinya untuk memperjuangkan agar mereka tetep belajar, Butet membuat jalan keluar dengan melakukan seminar untuk mendapatkan donasi akhirnya sokola Rimba tetap ada.

c. Komunitas yang bekerjasama dengan pihak lain bersama-sama untuk memajukan pendidikan di Sekolah Rimba

d. Butet memahami kebutuhan orang rimba untuk dapat membaca, menulis, berhitung serta sedikit belajar tentang hukum agar tidak mudah dibodohi karena menyadari bahwa ada sekelompok orang yang ingin memanfaatkan tempat tersebut untuk kepentingan pribadi.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url





sr7themes.eu.org