Koneksi Antar Materi Topik 1 Pembelajaran Sosial Emosional
Pentingnya pengembangan kompetensi sosial emosional dalam pendidikan sangat diakui oleh ahli pendidikan dan psikolog. Menurut Daniel Goleman, ahli terkemuka dalam kecerdasan emosional, kemampuan seperti kesadaran diri, empati, dan pengelolaan emosi memainkan peran penting dalam menentukan kesuksesan dalam kehidupan seseorang. Keterampilan sosial dan emosional ini dapat diajarkan dan ditingkatkan melalui pendidikan, membantu individu menjadi lebih efektif dalam berkomunikasi, memecahkan masalah, dan bekerja sama dengan orang lain.
Selain itu, Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) menekankan bahwa pembelajaran sosial-emosional membantu siswa mengembangkan keterampilan yang tidak hanya relevan dalam konteks akademik tetapi juga dalam mengatasi stres dan emosi negatif, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesuksesan akademik dan kesejahteraan sosial siswa. Dengan demikian, pembelajaran kompetensi sosial emosional bukan hanya tentang pendidikan matematika atau akademis semata, tetapi juga tentang persiapan siswa untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik secara keseluruhan.
Pembelajaran ini bertujuan untuk mencegah masalah perilaku dengan meningkatkan kompetensi sosial-emosional siswa, serta mempromosikan perkembangan positif. Sosial-Emosional CASEL mengelompokkan pembelajaran sosial-emosional menjadi 5 komponen utama:
- Kesadaran Diri (Self-awareness): Kemampuan memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi.
- Manajemen Diri (Self-management): Kemampuan mengatur emosi, pemikiran, dan perilaku secara efektif dalam berbagai konteks.
- Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible decision making): Kemampuan membuat pilihan yang tepat dan konstruktif dalam situasi tertentu.
- Kesadaran Sosial (Social awareness): Kemampuan memahami berbagai perspektif, termasuk empati terhadap individu dengan latar belakang yang berbeda.
- Keterampilan dalam Membangun Hubungan (Relationship skills): Kemampuan menjalin dan menjaga hubungan yang sehat dan efektif dengan individu dari latar belakang yang beragam.
Pembelajaran kompetensi sosial-emosional bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan ini, yang sangat penting dalam membentuk individu yang sukses secara sosial dan emosional.
Kaitan kelima dimensi ini dengan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Kerangka Pembelajaran Sosial-Emosional dari CASEL
Pembelajaran Sosial dan Emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diajarkan:
- Secara rutin Situasi atau kondisi ditentukan kemudian. Biasanya dilakukan di luar jam belajar akademik.
- Terintegrasi Dalam mata pelajaran tertentu; pembelajaran sosial-emosional juga dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Peserta didik dapat berdiskusi dengan kasus tertentu, kerja kelompok, role play, atau aktivitas lainnya. Budaya menjadi suatu tata nilai yang dijunjung tinggi di lingkungan sekolah, seperti praktik penyelesaian konflik secara damai, menghormati keragaman pandangan, serta berbagai nilai positif lainnya.