Elaborasi Pemahaman Topik 1 Perspektif Sosio Kultural Dalam Pendidikan
Elaborasi Pemahaman Topik 1 Perspektif Sosio Kultural Dalam Pendidikan
Dari seluruh proses belajar sebelumnya, buatlah kesimpulan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa yang Anda pahami setelah mempelajari mengenai pendidikan multikulturalisme, mediasi, dan potensi belajar dalam pendidikan? Apa pentingnya hal ini bagi Anda?
Jawaban:
Saya memahami teori Vygotsky yang menyatakan bahwa perkembangan kognitif anak tidak hanya bergantung pada usia mereka, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti aspek sosial dan budaya. Konsep penting yang saya tangkap dari teori Vygotsky adalah:
Pendidikan multikulturalisme adalah konsep yang mengakui pentingnya keberagaman budaya dan etnis dalam konteks pendidikan. Hal ini menegaskan bahwa pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Pendekatan pendidikan multikultural memastikan beragam etnis dan kelompok sosial ditempatkan dalam tujuan pendidikan yang sama. Dengan menerapkan konsep ini, peserta didik diharapkan untuk menghormati dan menghargai perbedaan etnis dan budaya.
Mediasi merupakan perantara dalam perkembangan kognitif anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan mereka. Vygotsky menyatakan bahwa segala tindakan atau proses psikologis manusiawi dimediasi oleh alat psikologis seperti bahasa, tanda, lambang, atau semiotika. Agen mediasi terjadi melalui bantuan atau panduan langsung sesuai dengan ZPD (Zona Proximal Pembangunan) individu, dan juga melalui perantara simbolik menggunakan simbol atau lambang khusus. Mediasi terbagi menjadi dua jenis:
(1) Mediasi metakognitif, yang melibatkan penggunaan alat-alat semiotik untuk regulasi diri seperti perencanaan diri, pemantauan diri, pemeriksaan diri, dan penilaian diri, berkembang dalam komunikasi antarpribadi.
(2) Mediasi kognitif, yang menggunakan alat-alat kognitif untuk menyelesaikan masalah terkait pengetahuan atau masalah domain-subyek. Mediasi kognitif dapat berkaitan dengan konsep spontan (yang dapat salah) dan konsep ilmiah (yang lebih valid secara pengetahuan).
Potensi belajar dalam pendidikan merupakan kemampuan peserta didik yang dapat dikembangkan menjadi kelebihan dan berperan dalam kesuksesan di masa depan. Guru diharapkan untuk melihat potensi belajar tidak hanya melalui tes IQ, tetapi juga melalui kemampuan belajar secara mandiri; yaitu sejauh mana mereka dapat menyelesaikan masalah tanpa bantuan dari orang lain atau ZPD. Dengan demikian, pengujian IQ seharusnya tidak menjadi satu-satunya metode evaluasi dalam praktik pendidikan.
Sehingga, potensi belajar anak tidak hanya dinilai dari tes IQ saja dimana tes tersebut belum tentu sesuai dengan keadaan atau faktanya.
Penting sekali dalam memahami materi ini, karena seperti yang diketahui Indonesia adalah negara pluralistik dimana menjunjung tinggi perbedaan etnis dan budaya, dengan demikian pentingnya seorang guru dalam memahami makna multikulturalisme dan menerapkannya dalam pembelajaran. Selain itu makna dari teori Vygotsky yang memberi pemahaman bahwa dalam belajar, peserta didik tidak terlepas dari interaksi dengan lingkungan, maka guru juga harus dapat menyediakan lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran sehingga potensi belajar peserta didik dapat diketahui dan dikembangkan sesuai dengan apa yang mereka miliki dan inginkan.
2. Apa yang Anda pahami terkait dua konsep utama teori sosiokultural, yaitu sebagai alat psikologis dan mediasi, dan bagaimana konsep-konsep ini selanjutnya dapat berkontribusi pada teori pembelajaran dan pengajaran?
Jawaban :
Teori sosiokultural menekankan pengaruh sosial budaya di lingkungan terhadap perkembangan anak. Teori ini merujuk pada dua hal utama:
Alat Psikologis : Merujuk pada semua alat yang dibangun secara sosial yang mampu merangsang atau mengoptimalkan pemikiran dan mental anak.
Mediasi : Merujuk pada proses interaksi yang dikembangkan oleh subjek melalui agen media manusia dan simbolik. Mediasi ini meliputi mediasi metakognitif yang berhubungan dengan kemampuan pengelolaan diri dalam memecahkan permasalahan, dan mediasi kognitif yang melibatkan penggunaan konsep dalam memecahkan permasalahan.
3. Bagaimana menurut Anda penerapan konsep tersebut dalam pendidikan di Indonesia? Silahkan berdiskusi dengan mencari referensi yang ada dalam konteks pengajaran serta pembelajaran di Indonesia.
Jawaban :
Penerapan teori sosiokultural dari Vygotsky jika diterapkan dalam pendidikan di Indonesia meliputi :
Pada setiap perencanaan dan implementasi pembelajaran, perhatian guru harus dipusatkan kepada kelompok anak yang tidak dapat memecahkan masalah belajar sendiri, yaitu mereka yang hanya dapat memecahkan masalah dengan dibantu (solve problems with help).
Guru menyediakan berbagai jenis dan tingkatan bantuan (helps) yang dapat memfasilitasi anak agar mereka dapat memecahkan permasalahan yang dihadapinya, misalnya petunjuk atau pedoman mengerjakan; bagan/alur; langkah-langkah; atau prosedur melakukan tugas, pemberian umpan balik, dan sebagainya.
Melalui pembelajaran kooperatif dimana bimbingan atau bantuan dari orang dewasa atau teman yang lebih kompeten sangat efektif untuk meningkatkan produktivitas belajar.
4. Apa saja yang dapat Anda terapkan nantinya sebagai guru terkait pemahaman Anda?
Jawaban :
Berdasarkan pemahaman saya, saya akan berusaha untuk menerapkan pembelajaran yang memfasilitasi perbedaan karakteristik peserta didik, termasuk sosial dan budaya mereka. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, saya akan mencoba memaksimalkan potensi belajar yang mereka miliki dengan pengelolaan ZPD dengan baik melalui strategi pembelajaran, termasuk pembelajaran kooperatif.
5. Bagaimana Anda memandang kesiapan Anda sebagai guru dengan memahami konsep tersebut?
Jawaban :
Kesiapan saya sebagai guru belum sepenuhnya dan maksimal, karena menerapkan pembelajaran berdasarkan teori sosiokultural memerlukan tidak hanya pemahaman konsep, tetapi juga praktik dan latihan yang kontinu. Hal ini memungkinkan guru untuk benar-benar siap dalam memaksimalkan potensi belajar peserta didik.
6. Pertanyaan apa yang ingin Anda ajukan lebih lanjut tentang topik bahasan tersebut?
Jawaban :
Saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan mengenai topik ini, yaitu:
Apa saja strategi pembelajaran yang dapat diterapkan untuk menyelenggarakan pembelajaran multikulturalisme?
Kemampuan apa saja yang harus guru persiapkan dan miliki untuk menjadi agen mediasi bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya?
Bagaimana cara mengetahui dan mengelola ZPD masing-masing peserta didik yang tentunya berbeda-beda dan memakan waktu yang lama?
Bagaimana cara mengetahui potensi belajar peserta didik, terutama bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menjalin interaksi?