Jurnal Refleksi Seminar PPG Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di Sekolah Menengah
JURNAL REFLEKSI
SEMINAR PENDIDIKAN PROFESI GURU
Nama Mata kuliah | Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II di Sekolah Menengah |
---|---|
Review pengalaman belajar | Dengan melakukan asesmen, para pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran bisa tahu kemampuan peserta didik, apakah metode mengajar yang digunakan tepat, serta sejauh mana keberhasilan mereka dalam mencapai kompetensi yang ditetapkan. Nah, ada satu hal penting nih dalam topik ini, yaitu Teaching at The Right Level (TaRL). Jadi, pendekatan pembelajaran ini fokus pada tingkat capain atau kemampuan peserta didik, bukan sekadar tingkat kelas mereka. Tujuannya adalah agar pembelajaran disesuaikan dengan capain, tingkat kemampuan, dan kebutuhan tiap peserta didik, supaya mereka bisa mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan. Nah, asesmen jadi tahapan pertama yang perlu dilakukan untuk menerapkan pendekatan TaRL ini. Jadi, penting banget untuk melakukan asesmen diagnosis, karena dengan begitu, pendidik bisa lebih memahami peserta didik secara lebih mendalam. Dari asesmen ini, pendidik bisa tahu banyak hal tentang potensi, karakteristik, kebutuhan, tahapan perkembangan, tahapan capaian pembelajaran, dan gaya belajar peserta didik. |
Refleksi pengalaman belajar yang dipilih | Di mata kuliah ini, akhirnya saya mulai menemukan petunjuk tentang cara menerapkan kurikulum merdeka di sekolah. Saat rekan mahasiswa menjelaskan praktiknya di kelas, saya mulai memahami bagian-bagian yang perlu disusun agar modul pengajaran saya menjadi lebih baik. Meskipun dalam praktik PPL 1 di sekolah saya masih menggunakan kurikulum 2013, namun melalui presentasi yang dilakukan oleh teman-teman di kelas, saya dapat mengidentifikasi bagian mana yang perlu diperbaiki atau ditambahkan dalam modul pengajaran saya. |
Analisis artefak pembelajaran |
Google Drive
Link diatas adalah beberapa artefak dalam mata kuliah ini Ketika saya sedang menyusun RPP untuk diterapkan di sekolah, saya menyadari adanya beberapa perbedaan antara kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 yang saya gunakan. Salah satu perbedaannya terletak pada ketiadaan asesmen diagnostik dalam kurikulum 2013, yang sebenarnya sangat penting dalam merancang modul ajar dalam kurikulum merdeka. Hal ini membuat saya merasa kurang mendapatkan informasi yang lengkap untuk menentukan kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Selain itu, ketika saya menyusun RPP dalam kurikulum 2013, kami diberikan silabus yang lengkap dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), sedangkan dalam kurikulum merdeka hanya disediakan capaian pembelajaran (CP). Jujur saja, saya membutuhkan panduan yang lebih rinci dan jelas agar dapat menyusun RPP yang sesuai dengan kurikulum merdeka ini. Ketika saya membandingkan kedua kurikulum tersebut, saya merasa pentingnya adanya asesmen diagnostik dalam kurikulum 2013. Dengan adanya asesmen ini, saya dapat lebih mendalami pengetahuan tentang peserta didik, seperti kemampuan mereka, tahap perkembangan, dan gaya belajar yang mereka miliki. Hal ini sangat penting untuk menyusun modul ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Di sisi lain, kurikulum merdeka memiliki kekurangan karena hanya menyediakan capaian pembelajaran (CP) tanpa menyertakan silabus yang lengkap seperti KI dan KD dalam kurikulum 2013. Jujur saja, hal ini membuat saya membutuhkan panduan yang lebih rinci dan jelas dalam menyusun RPP agar dapat mengikuti kurikulum merdeka dengan baik. |
Pembelajaran bermakna (good practices) | Dalam konteks kurikulum merdeka, asesmen memiliki peran yang sangat penting dalam menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Dalam mata kuliah ini, saya menyadari bahwa saya perlu memiliki kemampuan dalam menyusun asesmen yang tepat guna mencapai capaian pembelajaran (CP) dengan baik. Melalui proses asesmen yang tepat, saya dapat mengevaluasi kemampuan dan perkembangan peserta didik secara akurat, sehingga saya dapat merancang pembelajaran yang sesuai dan memberikan panduan yang tepat bagi mereka. Dengan demikian, penting bagi saya untuk mengembangkan keterampilan dalam menyusun asesmen yang relevan dan efektif dalam konteks kurikulum merdeka. |