Aksi Nyata Topik 4 Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I

AKSI NYATA TOPIK 4

Refleksi Pembelajaran dan Rancangan
Lingkungan Belajar yang Aman, Nyaman, dan Berpihak pada Ekosistem Pembelajaran

Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I

Refleksi Pembelajaran Mata Kuliah Prinsip Pengajaran Dan Asesmen Yang Efektif I

Mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I ini memberikan banyak pengetahuan dan pemahaman bagi saya yang memang awam dengan praktis pendidikan. Meski demikian, cara pengajaran yang langsung memberikan percontohan nyata dan terkait penyusunan perangkat pembelajaran dan asesmen membuat saya lebih mudah untuk memahami bagaimana penyusunan perangkat pembelajaran yang tepat. Terlebih, mengenai penyusunan asesmen.

Saya memahami bagaimana lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran. Di mana hal tersebut menjadi suatu hal yang penting diperhatikan sebab berkaitan erat dengan hasil pembelajaran dari peserta didik itu sendiri. Karena itu, guru sebagai fasilitator pendidikan perlu memahami dan responsif terhadap hal tersebut. Dengan pemahaman dan responsivitas tersebut, guru diharapkan menjadi mampu membangun secara nyata lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran.

Tentunya, hal tersebut menjadi impian dari peserta didik. Dengan begitu, pandangan tentang sekolah sebagai hal yang membosankan, menyebalkan, dan memaksa akan berubah menjadi hal yang menyenangkan dan dinantikan oleh peserta didik. Peserta didik tidak akan lagi merasa terpaksa untuk datang dan belajar di sekolah sehingga proses pembelajaran akan berjalan secara lancar dan baik. Kelancaran dalam proses pembelajaran tersebut akan berpengaruh besar pada peningkatan hasil belajar dan pencapaian tujuan pembelajaran dari peserta didik.

Dari sini, saya mengetahui bahwa terciptanya lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain metode dan teknik pengajaran guru, kondisi lingkungan belajar, pedagogi, kurikulum, dan penilaian. Faktor-faktor tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan dari peserta didik yang menjadi objek utama dalam pendidikan. Jika faktor-faktor tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, maka hasil pembelajaran pun akan sesuai dengan yang diharapkan.

Sebagai calon guru, saya menjadi sadar bahwa penting untuk mengembangkan kompetensi terlebih mengenai metode dan teknik pembelajaran yang baik, benar, tepat, dan menyenangkan bagi peserta didik yang dibimbing. Dengan terus mengembangkan kompetensi, saya akan mampu menyajikan pembelajaran yang mampu menarik minat dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Di samping itu, seorang guru pun perlu berusaha untuk terus update terhadap zaman. Dengan begitu, seorang guru akan mampu menjembatani proses pembelajaran dengan kondisi zaman dari peserta didik dan menjadikannya sebagai senjata dalam perancangan pembelajaran.


Rancangan Lingkungan Belajar yang Aman, Nyaman, dan Berpihak pada Ekosistem Pembelajaran

Sesuai dengan pembahasan materi, diketahui bahwa untuk mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembalajaran perlu memerhatikan berbagai faktor. Di antaranya adalah peran guru, ekosistem pembelajaran itu sendiri, pedagogi, kurikulum, dan penilaian. Berikut penjelasan dari faktor-faktor tersebut.

Ekosistem

Istilah ekosistem ini mengarah pada lingkungan sekolah itu sendiri. Artinya, lingkungan sekolah yang menjadi pusat dari kegiatan pembelajaran perlu ditata sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi peserta didik dan seluruh warga sekolah. Secara manajerial, penataan lingkungan sekolah perlu dilakukan secara fleksibel. Dengan begitu, setiap kebutuhan peserta didik dapat tercakup secara keseluruhan.

Peran Guru

Peran guru dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berpihak pada ekosistem pembelajaran adalah yang sangat penting diperhatikan. Di mana gurulah yang mampu mengoptimalkan proses pembelajaran. Tentunya, dengan merancang proses pembelajaran yang baik dan tepat untuk peserta didik di kelasnya. Untuk mengoptimalkan perannya, seorang guru tidak hanya perlu memperdalam pemahaman akan konsep saja, melainkan juga perlu meningkatkan keterampilan terutama yang mendukung pengembangan keterampilan abad 21 yang berlaku dalam pendidikan di Indonesia, bahkan dunia saat ini. Selain itu, guru pun perlu memberikan teladan yang baik pada peserta didiknya, tanpa mengesampingkan kondisi zaman dari peserta didik itu sendiri. Dengan begitu, penguatan karakter peserta didik, baik secara sikap maupun budaya, dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yakni profil Pelajar Pancasila.

Pedagogi

Artinya adalah dengan kemampuan pedagogi yang baik, guru dapat menyediakan proses pembelajaran yang bermakna dan mendalam. Di samping itu, guru pun menjadi sadar bahwa peranan teknologi pun perlu turut diterapkan dalam proses pembelajaran di era digital saat ini. Hal lain yang perlu juga dilakukan adalah pemberian tugas yang beragam dan tidak monoton.

Kurikulum

Kurikulum perlu dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kompetensi. Selanjutnya, kurikulum tersebut perlu disusun dengan berdasarkan pada keberpusatan pada peserta didik.

Penilaian

Penilaian perlu disusun secara menyeluruh melingkupi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.


Rancangan Penciptaan Lingkungan yang Aman, Nyaman, dan Berpusat pada Ekosistem Pembelajaran

  1. Melakukan profiling peserta didik guna mengetahui karakter belajar di suatu kelas.
  2. Bekerja sama dengan pihak-pihak yang bertanggung jawab pada kesiswaan sehingga mengetahui kebutuhan dari peserta didik.
  3. Berusaha untuk terus meningkatkan berbagai kompetensi diri, terlebih dalam pengaplikasian teknologi, guna merancang dan menyediakan pembelajaran yang bermakna, mendalam, berkualitas, efektif, dan efisien.
  4. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dan merumuskan perangkat belajar pendukung yang menyenangkan, mendalam, dan bermakna. Caranya dengan menyelipkan ice breaking, menyajikan materi yang mampu menjembatani dengan kehidupan kontekstual. Di samping itu, perlu disusun pula penilaian secara menyeluruh dan mampu mendokumentasikan data untuk dijadikan bahan evaluasi sehingga mampu memperbaiki proses pembelajaran di waktu mendatang.
  5. Berkomunikasi dengan cara yang menyenangkan, tidak kaku, ekspresif, tetapi tidak mengesampingkan tata karma dan sopan santun.
  6. Berusaha untuk memberikan motivasi kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
  7. Mengajak peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
  8. Membuat kesepakatan pembelajaran bersama peserta didik sehingga pembelajaran tidak otoriter dan peserta didik pun menjadi terlibat dalam pembuatan peraturan selama berlangsungnya pembelajaran.
  9. Memberikan dan melakukan kegiatan pembiasan baik selama di dalam kelas.
  10. Membangun kesadaran dan pemahaman pada diri peserta didik akan pentingnya menjaga sikap saling menghargai, toleransi, tenggang rasa, kekeluargaan, simpati, dan empati kepada sesame.
  11. Memberikan pemahaman kepada peserta didik akan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang dan mengajak peserta didik untuk berpikir kritis sehingga mampu mencari solusi atas berbagai tantangan yang akan dihadapi.
  12. Membangun interaksi secara aktif terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
  13. Memberikan peluang dan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensinya masing-masing, salah satunya melalui penugasan.
  14. Bersikap adil terhadap peserta didik.
  15. Tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan sikap dan keterampilan.
  16. Mengajak peserta didik untuk berasama-sama melakukan refleksi setiap akhir pembelajaran. Hal tersebut ditujukan untuk memperbaiki dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran agar menjadi lebih baik di waktu selanjutnya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url





sr7themes.eu.org