Aksi Nyata Pengembangan Kurikulum
AKSI NYATA PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Kurikulum terdiri dari kurikulum lembaga dan kurikulum pembelajaran. Seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum pembelajaran dengan tepat. Menurut anda bagaimana sebuah kurikulum dikembangkan secara ideal? Jelaskan secara rinci!
Jawab :
Menurut pandangan saya pengembangan kurikulum yang dilakukan akan berjalan ideal apabila dalam pengembangan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan Empat (4) Landasan Pengembangan Kurikulum, yang meliputi: Landasan filosofis, psikologis, historis dan sosiologis.
Selain itu, dalam mengembangkan kurikulum juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum baik prinsip umum yang meliputi :
• Prinsip relevansi
• Prinsip fleksibilitas
• Prinsip kontinuitas
• Prinsip praktis
• Prinsip efektivitas
Maupun Prinsip khusus yang meliputi :
• Prinsip penentuan tujuan pendidikan
• Prinsip pemilihan isi pendidikan
Pemilihan proses belajar mengajar rinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat
• Pengajaran Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
2. Jika anda dipercaya untuk menjadi penentu kebijakan di sekolah, langkah apa saja yang anda lakukan dalam mengembangkan kurikulum? Bagaimana prosesnya serta berapa durasi waktu untuk sekolah mengembangkan dan memperbaiki kurikulum?
Jawab:
Langkah-langkah pengembangan kurikulum akan saya jabarkan sebagai berikut:
• Analisis dan Diagnosis Kebutuhan
Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan mempelajari tiga hal, yaitu kebutuhan siswa, tuntutan masyarakat/dunia kerja, dan harapan-harapan dari pemerintah (kebijakan pendidikan). Kebutuhan siswa dapat dianalisis dari aspek-aspek perkembangan psikologis siswa, tuntutan masyarakat dan dunia kerja dapat dianalisis dari berbagai kemajuan yang ada di masyarakat dan prediksi-prediksi kemajuan masyarakat di masa yang akan datang, sedangkan harapan pemerintah dapat dianalisis dari kebijakan-kebijakan, khususnya kebijakan-kebijakan bidang pendidikan yang dikeluarkan, baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Hasil analisis dari ketiga aspek tersebut kemudian didiagnosis untuk disusun menjadi serangkaian kebutuhan sebagai bahan masukan bagi kegiatan pengembangan tujuan.
• Perumusan Tujuan
Tujuan-tujuan dalam kurikulum berhierarki, mulai dari tujuan yang paling umum (kompleks) sampai pada tujuan-tujuan yang lebih khusus dan operasional. Hierarki tujuan tersebut meliputi: tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional: tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Tujuan juga dapat dibagi ke dalam beberapa taksonomi tujuan. Benyamin S. Bloom dalam Taxonomy of Educational Objectives membagi tujuan ini menjadi tiga ranah/domain, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga.domain ini masing-masing terdiri atas beberapa aspek yang disusun secara hierarkis, Domain kognitif berkenaan dengan penguasaan kemampuan-kemampuan intelektual atau berpikir, domain afektif berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan perasaan, sikap, minat, dan nilai- nilai, sedangkan domain psikomotor berkenaan dengan penguasaan dan pengembangan keterampilan-keterampilan motorik.
• Pengorganisasian Materi
Secara makro materi kurikulum disusun berdasarkan prosedur- prosedur tertentu yang merupakan salah satu bagian dalam pengembangan kurikulum secara keseluruhan. Hal ini berkaitan. dengan keaiatan memilih, menilai, dan menentukan jenis bidang studi apa yang harus diajarkan pada suatu jenis dan jenjang persekolahan, kemudian pokok-pokok dan subpokok bahasan serta uraian materi secara garis besar, juga termasuk scope (ruang lingkup) dan sequence (urutan)-nya..Adapun patokan kegiatan tersebut ditentukan oleh tujuan-tujuan dari jenis dan jenjang sekolah yang bersangkutan.
• Penggunaan alat evaluasi
Mc. Neil (1977) mengungkapkan ada dua hal yang perlu mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum, yaitu (1) apakah kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan itu memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan yang dicita-citakan dan (2) apakah kurikulum yang telah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya. Setelah informasi/jawaban terhadap kedua pertanyaan tersebut diperoleh, langkah selanjutnya adalah memutuskan dan menetapkan bahwa kurikulum itu diberlakukan dan dilaksanakan. Ada orang yang beranggapan bahwa penilaian sama artinya dengan pengukuran, tes atau pemberian nilai. Ketiganya memang merupakan bagian dari proses penilaian. Penilaian pada dasarnyamerupakan suatu proses pembuatan pertimbangan terhadap suatu hal.