Ruang Kolaborasi Topik 3 Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif 1 di Sekolah Menengah
Ruang Kolaborasi & Demonstrasi Kontekstual
Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah
Komponen-Komponen Yang Harus Ada Dalam Sebuah Modul Ajar
Konsep Modul Ajar
- Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP).
- Jika satuan pendidikan menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah. Maka modul ajar tersebut dapat dipadankan dengan RPP Plus, karena modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP.
- Jika satuan pendidikan mengembangkan modul ajar secara mandiri, maka modul ajar tersebutdapat dipadankan dengan RPP.
- Satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai perangkat ajar, termasuk modul ajar atau RPP. Dengan kelengkapan komponen dan format yang beragam sesuai dengan karakteristikdan kebutuhan murid.
Tujuan Pengembangan Modul Ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk menyediakan perangkat ajar yang dapat memanduguru melaksanakan pembelajaran. Dalam penggunaannya, guru memiliki kemerdekaan untuk:
- Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan dengan karakteristik murid, atau
- Menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik murid
Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:
- Esensial : pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
- Menarik, bermakna, dan menantang : menumbuhkan minat belajar dan melibatkan muridsecara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
- Relevan dan kontekstual : berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikisebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
- Berkesinambungan : keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar murid.
Komponen Modul Ajar
- Modul ajar sekurang-kurangnya berisi tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran (yang mencakup media pembelajaran yang akan digunakan), asesmen. Serta informasi dan referensi belajar lainnya yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.
- Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhannya.
- Guru di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar murid.
Kelengkapan Inti Modul Ajar :
- Tujuan Pembelajaran
- Tujuan pembelajaran harus mencerminkan hal-hal penting dari pembelajaran dan harus bisa di uji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman.
- Tujuan pembelajaran akan menentukan kegiatan belajar, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan keberagaman murid, dan metode asesmen yang digunakan.
- Tujuan pembelajaran pun bisa mencakup berbagai bentuk, mulai dari pengetahuan (fakta dan informasi), prosedural, pemahaman konseptual, pemikiran dan penalaran keterampilan, serta kolaborasi dan strategi komunikasi.
Kegiatan Pembelajaran
- Mencakup urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk langkah langkah konkret. Yang disertakan opsi/pembelajaran alternatif dan langkah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan belajar murid.
- Langkah kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan. Dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.
Rencana Asesmen
- Rencana asesmen mencakup instrumen serta cara melakukan penilaian. Kriteria pencapaian harus ditentukan dengan jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
- Asesmen dapat berupa asesmen formatif maupun asesmen sumatif. Namun, kedua jenis asesmen ini tidak harus selalu digunakan dalam modul ajar, melainkan dapat disesuaikan tergantung pada cakupan tujuan pembelajaran dan kebutuhan murid.
- Dalam merencanakan asesmen, guru juga perlu memahami salah satu prinsip ases mendalam. Kurikulum Merdeka adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk asesmen, bukan hanya tes tertulis. Hal ini dilakukan agar pembelajaran bisa lebih terfokus pada kegiatan yang bermakna, serta informasi atau umpan balik dari asesmen tentang kemampuan murid juga menjadi lebih kaya dan bermanfaat dalam proses perancangan pembelajaran berikutnya.
Alasan perlunya menyesuaikan proses pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik peserta didik.
Guru harus berupaya untuk mengatasi kondisi variasi individual dalam proses belajar siswa tersebut, sebab jika dibiarkan sudah pasti akan terjadi perbedaan hasil belajar antara siswa secaramencolok, yang akibatnya gurunya juga dinilai tidak berhasil dalam mengajar.
RPP yang dianalisis merupakan RPP untuk kelas XII mata pelajaran Matematika Kurikulum Merdeka. Kelengkapan minimum untuk RPP yang kita analisis sudah cukup lengkap tediri dari tujuan pembeljaran, langkah – langkah pembelajaran, dan asesmen pembelajaran yang jelas. Namun kejelasan perumusan tujuan pembelajaran belum memenuhi kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time). Pada tujuan pembelajaran konsep utama yangakan dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari telah tertulis jelas sesua dengan materi pembelajaran. Konten yang dipelajaripun tidak mengandung SARA pornografi, pornoaksi, dan provokasi sesuai peraturan yang berlaku. Terdapat pertanyaan bermakna dan pertanyaan pemantik pada tujuan pembelajaran yang menyasar konsep inti guna memfokuskan siswa materi yang akan dipelajari.
RPP pada alur kegiatan pembelajaran telah disusun secara runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi waktu dan rangkaian kegiatan telah berorientasi pada penguatan kompetensi dan kemampuan berpikir area tinggi. Namun Modul ajar dan RPP yang kita analisis belum terdapat remedial dan pengayaan. Pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Asesmen diawal atau asesmen diagnosis ialah upaya memperoleh informasi mengenai kondisi siswa baik secara kognitif maupun nonkognitif berkaitan dengan kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran selanjutnya. Dalam modul/RPP yang kami analisis belum terdapat asesmen tersebut namun asesmen yang termuat secara jelas mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran, asesmen memberikan umpan balik pada proses belajar siswa dan kriteria untuk mengukur ketercapaian Tujuan Pembelajaran tertera secara jelas.
RPP yang kami analisis telah bersifat berkesinambungan ditandai dengan urutan pembelajaran sistematis dan logis. Selanjutnya terdapat pertanyaan kunci yang membantu guru dan siswa untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran di kelas dan asesmen yang tertera dimodul ajar/RPP telah selaras dengan kegiatan pembelajaran. Secara kontekstual modul ajar/RPP belum memuat alternatif kegiatan untuk diimplementasikan pada lingkungan sekolah yang berbeda karena setiap lingkungan sekolah mempunyai karakter dan keunikan sendiri dimana modul ajar/RPP disesuaikan. Dalam lingkungan SMA N 1 Klaten modul ajar/RPP dapat mengakomodir siswa dengan kebutuhan yang berbeda, terlihat dari model pembelajaran yang mengharuskan seluruh siswa aktif dalam proses pembelajaran. Modul ajar/RPP yang kami analisis bersifat sederhana dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami serta menggunakan istilah yang mudah dimengerti.
Modul ajar/RPP ini telah dilengkapi denga sumber/media pembelajaran sesuai dengan tujuan materi, dan karakteristik peserta didik. Namun kekurangan Modul ajar/RPP ini belum adanya kegiatan remedial atau pengayaan dan belum ada daftar pustaka dari sumber-sumber modul yang dibuat.