Mulai Dari Diri Topik 2 Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah
LEMBAR KERJA 1
Merancang perencanaan pembelajaran dan asesmen
Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Anda, silakan Anda refleksikan bagaimana pembelajaran paradigma baru dan asesmen semestinya dirancang dan dilaksanakan.
- Bagaimana semestinya guru merancang dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen paradigma baru dan asesmen yang efektif?
Pembelajaran paradigma baru dan asesmen semestinya dirancang dan dilaksanakan dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini: 1. Pembelajaran sebaiknya dirancang dan dilaksanakan guna membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. Guru sebagai fasilitator diharapkan dilaksanakan dengan benar. Pembelajaran akan dimulai dengan memberikan stimulus berupa pertanyaan pemantik, peserta didik berkolaborasi, adanya umpan balik antara guru dengan peserta didik maupun peserta didik dengan peserta didik yang lainnya. Selain itu juga melibatkan peserta didik untuk membiasakan diri bertanya. 2. Pembelajaran yang lakukan oleh guru sebaiknya mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini sesuai dengan kebutuhan belajar serta harus mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi menarik, bermakna menyenangkan. 3. Sebaiknya guru memperhatikan penerapan prinsip pembelajaran agar pembelajaran paradigma baru dan asesmen yang efektif dapat mencapai CP yang ditentukan. 4. Pembelajaran sebaiknya dilakukan dengan cara relevan. Artinya pembelajaran dirancang sesuai dengan konteks lingkungan dan budaya peserta didik serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra. Pembelajaran yang relevan juga harus berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan. Yang harus guru lakukan adalah merubah paradigma di dalam pembelajaran dengan cara memberi dukungan lebih banyak di awal yang kemudian perlahan dilepas pelan pelan yang akhirnya dapat terbentuk peserta didik sebagai pembelajaran yang mandiri dan merdeka. Guru harus menerapkan pembelajaran keterampilan abad 21 agar dpaat tercapai pemahaman yang bermakna. |
- Apa yang menjadi standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran berbasis asesmen yang efektif?
Standar acuan kompetensi dalam merancang pembelajaran berbasis asesmen yang efektif diantaranya: 1. Tujuan pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran. 2. Menyusun modul ajar dan materi ajar. 3. Perhatikan prinsip-prinsip asesmen. 4. Menyusun pelaporan dan umpan balik asesmen. Dalam merencanakan Asesmen, guru memakai modul ajar yang disediakan. Modul ajar digunakan sebagai panduan dalam merencanakan asesmen. Guru yang mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran atau modul ajar sendiri perlu merencanakan asesmen formatif yang akan digunakan. |
- Apa yang Anda ketahui dengan modul ajar sebagai sebuah perangkat pembelajaran?
Modul ajar adalah salah satu bentuk perangkat ajar yang digunakan oleh pendidik untuk melaksanakan pembelajaran dalam upaya mencapai Profil Pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran. Modul ajar merupakan penjabaran dari Alur Tujuan Pembelajaran dan disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik. Dalam kurikulum merdeka modul ajar saat ini dijadikan sebagai perangkat pembelajaran pengganti RPP. Karena di dalamnya mencakup rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP), Tujuan pembelajaran, asesmen serta referendi belajar lainnya. |
- Mengapa guru perlu mengembangkan modul ajar?
Guru perlu mengembangkan modul ajar karena modul ajar merupakan bentuk implementasi dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang dan disusun. Sehingga dalam prakteknya, guru perlu mengembangkannya agar sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing peserta didik dalam satuan pendidikan yang berbeda-beda. Selain itu, modul ajar perlu dikembangkan karena mengikuti perkembangan zaman dan digitalisasi teknologi, sehingga selain untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik peserta didik, modul ajar dikembangkan agar inovatif dan kreatif sehingga tidak ketinggalan zaman. |
- Apa yang Anda ketahui dengan asesmen diagnostik? Kapan asesmen diagnostik perlu dilakukan dan untuk apa?
Assesmen diagnostik merupakan penilaian yang ada di dalam kurikulum merdeka yang dilakukan secara spesifik guna mengidentifikasi karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan minat dan kebutuhuan peserta didik. asesmen diagnostik sendiri ada dua yakni asesmen diagnostik kognitif dan nonkognitif. Asesmen diagnostik kognitif bisa dilaksanakan secara rutin di setiap pembelajaran, guru bisa memberikan asesmen ini di awal pembelajaran maupun di akhir pembelajaran ataupun di setiap guru selesai menjelaskan dan membahas sebuah topik tertentu. Bentuk penerapan dari asesmen ini adalah pemberian soal mengenai topik yang diberikan. Sedangkan asesmen diagnostik nonkognitif bertujuan untuk mengukur aspek psikologis dan kondisi emosional peserta didik sebelum memulai pembelajaran. Contoh bentuk penerapan asesmen ini adalaha guru menanyakan bagaimana perasaan kalian hari ini. Asesmen diagnostik dapat dilakukan di awal pembelajan (baik kognitif maupun nonkognitif), hal ini dapat mempermudah guru untuk membantu guru dalam mengidentifikasi karakteristik dan kebutuhan masing-masing peserta didik sehingga guru lebih mudah untuk menentukkan strategi pembelajaran yang sesuai. Selain itu untuk asesmen diagnostik kognitif juga dapat di terapkan di setiap pembelajaran, hal ini bertujuan untuk mempermudah guru dalam mengetahui kemampuan peserta didik mengenai topik yang disampaikan. |
- Pemahaman seperti apa yang perlu dimiliki pendidik (guru) untuk melaksanakan asesmen yang efektif?
Hal yang perlu dipahami guru dalam melaksanakan asesemen yang efektif adalah bahwa assesmen itu bertujuan untuk mengukut sejauh mana kemampuan peserta didik dalam belajar atau dengan kata lain peningkatan peserta didik dibandingkan dengan kemampuan awal yang dimiliki bukan mengukur sejauh mana peserta didik didik mencapai nilai tinggi dalam belajar. Artinya, proses pembelajaran yang dinilai adalah kualitasnya bukan kuantitasnya. Sehingga dalam penyusunan assesmen yang efektif, harus disesuaikan dengan karakteristik masing-masing peserta didik dan juga guru lebih mengutamakan assesmen formatif yang menilai proses pembelajaran dibandingkan dengan sumatif yang sepenuhnya menilai hasil pembelajaran. Asesmen bertujuan untuk memantau kualitas pembelajaran dan bisadimanfaatkan sebagai umpan balik perbaikan pembelajaran. Untuk itu guru harus memahami betul mengenai tujuan, fungsi, prinsip, metode, instrumen dan format asesmen yang akan digunakan. Pengetahuan ini bisa guru dapatkan melalui berbagai sumber misal melalui sumber internet, bertanya kepada rekan kerja dan juga bisa dengan cara mengikuti pelatihan |
- Gambaran perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen seperti apa yang merujuk pada prinsip dan paradigma asesmen pembelajaran paradigma baru?
Gambaran perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan assesmen yang merujuk pada prinsip dan paradigma assemen pembelajaran paradigma baru yaitu :
|