LK. 2 Eksplorasi Konsep Topik 2 Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I di Sekolah Menengah
Bisabaca.com
22 Jan, 2023
LEMBAR KERJA 2
PENERAPAN PRINSIP ASESMEN PADA PEMBELAJARAN PARADIGMA BARU
Berdasarkan video 1 yang telah Anda saksikan. Refleksikan bagaimana penerapan prinsip asesmen pada pembelajaran paradigma baru semestinya dirancang dan dilaksanakan oleh guru.
Carilah informasi guna menjawab mengapa guru perlu mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dan hal-hal yang tidak boleh dilakukan (dihindari). Dalam merencanakan asesmen yang akan diterapkan dalam pembelajaran paradigma baru!
Seorang pendidik harus mengetahui hal hal yang perlu dilakukan dan juga hal-hal yang tidak boleh dilakukan (dihindari). Dalam merencanakan asesmen yang akan diterapkan. Hal ini agar dalam pembelajaran guru tidak salah mengaplikasikan asesmen yang efektif. Diharapkan dengan perencanaan dan pelaksanaan asesmen yang efektif dapat membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Merencanakan asesmen merupakan proses yang penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran dan menjadi bagian dari proses perencanaan pembelajaran yang efektif serta bertujuan memperbaiki pembelajaran. Sehingga peserta didik dapat mencapai kompetensi yang diharapkan. Guru bisa menyesuaikan bagaimana pembelajaran akan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Kemudian dengan mengetahui hal ini pula maka guru dapat mengambil tindakan yang benar ketika peserta didik melakukan kesalahan.
Menurut pemahaman Anda, apa yang dimaksud dengan pendidik (guru) memiliki keleluasaan dalam merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif? Berikan contoh manifestasi dari keleluasaan guru dalam merancang pembelajaran dan asesmen tersebut!
Guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran dan asesmen yang efektif. Tentunya memilki keleluasan. Guru memiliki keleluasaan dalam merancang pembelajaran dan asesmen yang efektif. Artinya guru dapat menyesuaikan proses pembelajaran dan asesmen yang dirancang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Hal ini dikarenakan salah satu prinsip dasar dari asesmen yang efektif adalah asesmen yang dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut. Keleluasaan disini bisa juga bermakna bahwa pendidik mampu merancang pembelajaran yang akan diterapkan kepada peserta didik. Serta dapat membuat asesmen yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Contoh manifestasi dari keleluasaan guru tersebut adalah guru dapat memodifikasi strategi pembelajaran yang akan digunakan di dalam sebuah pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Kemudian guru juga menyiapkan asesmen yang mendukung pembelajaran tersebut. Lebih mengerucut pada pembelajaran matematika ketika guru akan menjelaskan mengenai materi pola bilangan maka guru harus merancang pembelajaran dan asesmen tersebut sebelum diimplementasikan. Misalnya guru memberikan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Maka guru juga harus menyiapkan asesmennya. Misal dengan menyiapkan tes diagnostik kognitif maupun non-kognitif. Dimana tes ini yang nantinya akan dijadikan pedoman sebagai bahan untuk mengelompokkan peserta didik sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
Mengapa asesmen menjadi bagian yang padu dengan keseluruhan proses pembelajaran? Berikan ilustrasi keterpaduan antara asesmen dan pembelajaran tersebut!
Ketika merencanakan sebuah pembelajaran tentunya pendidik harus menyiapkan tiga (3) aspek penting yakni tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen (penilaian). Dari tiga aspek ini yang merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran yakni asesmen. Hal ini karena asesmen memilki tujuan untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan tindak lanjut. Pendidik dalam membuat asesmen tidak hanya dengan meng-copy pada soal yang sudah ada di buku siswa ataupun buku guru. Tetapi hendaknya ketika mengambil soal ini hendaknya diiringi dengan pengetahuan dan argumentasi soal yang diambil. Secara khusus asesmen pembelajaran oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar dan mendeteksi kebutuhan remidial. Oleh karena itu asesmen idealnya dilakukan tiga (3) bentuk ditinjau dari segi waktu pembelajaran. Yaitu asesmen diagnostik (awal pembelajaran), asesmen formatif (saat proses pembelajaran) dan asesmen sumatif (akhir pembelajaran). Ilustrasi keterpaduan antara asesmen dan pembelajaran Asesmen Diagnostik Asesmen diagnostik merupakan asesmen yang dilakukan guru di awal pembelajaran. Untuk melihat kompetensi dan memonitor perkembangan belajar peserta didik dari aspek kognitif maupun non kognitif. Hasil asesmen diagnostik digunakan untuk memetakan kebutuhan belajar. Sehingga guru dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai kondisi peserta didik. Asesmen Formatif Asesmen formatif merupakan asesmen yang dilakukan guru selama proses pembelajaran untuk memberikan informasi mengenai perkembangan penguasaan kompetensi peserta didik pada setiap tahap pembelajaran. Hasil asesmen formatif berguna bagi guru untuk mengambil tindakan dan memastikan bahwa setiap peserta didik mencapai penguasaan yang optimum. Asesmen sumatif Asesmen sumatif merupakan asesmen yang dilakukan guru setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Asesmen sumatif tidak selalu dilakukan di akhir pembelajaran. Hasil asesmen sumatif digunakan untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik, mengukur konsep dan pemahaman peserta didik, serta mendorong untuk melakukan aksi dalam mencapai kompetensi yang dituju.
Mengapa pemberian umpan balik yang konstruktif menjadi bagian penting dalam keseluruhan proses pembelajaran? Ilustrasikan bagaimana guru semestinya memberikan umpan baik. Jika mendapati peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas secara lengkap sesuai waktu yang disediakan!
Umpan balik yang konstruktif kepada peserta didik akan memberikan dampak penguatan terhadap pemahaman peserta didik. Hal ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman oleh pendidik untuk menentukan strategi pada pembelajaran selanjutnya. Selain itu, pemberian umpan balik yang konstruktif pada peserta didik bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran agar menjadi lebih bermakna serta dapat membantu peserta didik mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga dapat memfokuskan perhatian pada aspek yang perlu ditingkatkan dan memberikan motivasi bagi peserta didik untuk terus memiliki semangat dalam belajar. Ketika pendidik mendapati peserta didik yang tidak dapat menyelesaikan tugas secara lengkap sesuai waktu yang ditentukan maka pendidik menanyakan dengan baik mengenai kendala dan kesulitan apa yang dihadapi. Kemudian juga pendidik juga dapat memberikan perlakuan dengan cara membantu peserta didik untuk menjelaskan mengenai konsep yang belum dipahami dan membantu peserta didik untuk menemukan pemecahan masalah dari tugas yang diberikan.
Mengapa karakteristik pembelajaran, capaian pembelajaran (CP), dan kebutuhan peserta didik menjadi pertimbangan penting dalam memilih beragam teknik dan instrumen asesmen?
Karakteristik pembelajaran, Capaian pembelajaran (CP) dan kebutuhan peserta didik Menjadi pertimbangan penting dalam memilih beraga Teknik dan instrumen asesmen agar dapat membantu siswa dalam meningkatkan kompetensinya tidak hanya dalah ranah kognitif saja melainkan pada keterampilan maupun sikap.
Pilihlah salah satu CP pada jenjang SMP atau SMA. Berdasarkan CP yang Anda pilih, tentukan teknik dan instrumen asesmen yang tepat untuk mengukur ketercapaian CP tersebut!
Aljabar dan Fungsi Capaian Pembelajaran : Di akhir fase E. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dan sistem pertidaksamaan linear dua variabel. Mereka dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat (termasuk akar imajiner), dan persamaan eksponensial (berbasis sama) dan fungsi eksponensial. Teknik dan instrument yang digunakan : Asesmen diagnostik dengan menggunakan tes formatif berupa angket terkait kesiapan belajar siswa. Diskusi berkelompok untuk membahas penyelesaian masalah. Lembar Refleksi digunakan peserta didik untuk mencatat proses yang telah mereka lalui dan apa saja yang mereka peroleh setelah pembelajaran dilakukan. Kuis untuk mengukur tingkat pengetahuan setelah melakukan pembelajaran.
Menurut Anda, apakah memungkinkan guru menyiapkan terlebih dahulu instrumen asesmen sebelum pembelajaran dilakukan? Mengapa demikian? Identifikasilah kemungkinan tantangan yang muncul jika instrumen asesmen ditentukan sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan!
Tentu saja memungkinkan bagi guru untuk menyiapkan terlebih dahulu instrumen asesmen sebelum pembelajaran dilakukan, sebab asesmen berfungsi untuk mengoptimalkan ketercapain tujuan pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan tujuan pembelajaran, membuat rancangan pembelajaran, dan menentukan indikator keberhasilan pembelajaran sebelum proses pembelajaran dimulai. Dengan menyiapkan instrumen asesmen sebelum pembelajaran dilakukan, guru dapat mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki gambaran atau dasar strategi, sehingga dapat memfokuskan perhatiannya pada materi yang akan diajarkan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kemungkinan tantangan yang muncul jika instrumen asesmen ditentukan sebelum pembelajaran dilakukan yaitu guru mungkin merasa tertekan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, sehingga tidak dapat memberikan pembelajaran yang efektif an menyenangkan bagi siswa, sedangkan tantangan yang muncul jika instrumen asesmen ditentukan sesudah pembelajaran dilakukan adalah guru mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyiapkan instrumen asesmen yang tepat sehingga tidak dapat mengevaluasi kemajuan belajar peserta didik dengan tepat.
Untuk apa laporan kemajuan belajar peserta didik perlu dilakukan oleh guru? Identifikasilah berbagai kemungkinan yang akan terjadi jika laporan kemajuan belajar tidak dilakukan oleh guru!
Laporan kemajuan belajar peserta didik perlu dilakukan oleh guru agar guru tahu bagaimana progress dari setiap hasil belajar peserta didik dari progress ini guru dapat tahu tidak hanya dari sisi kemajuan kognitif saja akan tetapi dari sisi keterampilan ataupun sikap dari peserta didik. Kemungkinan yang akan terjadi jika laporan kemajuan belajar tidak dilakukan guru maka dikhawatirkan guru hanya menilai dari sisi peningkatan kemampuan secara kognitif saja dan tidak tahu progress peningkatan yang lain yang telah dicapai oleh peserta didik.
Jelaskan dengan memberikan ilustrasi tentang bagaimana asesmen dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran!
Dengan melakukan asesmen maka pendidik dapat mengumpulkan informasi yang relevan pada hasil pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan pendidik juga dapat menentukkan minat peserta didik yang selanjutnya dapat dibuat penilaian terhadap proses pembelajaran tersebut. Pada proses pembelajaran pendidik dalam melaksanakan asesmen sesuai dengan waktu yang telah ditentukkan dan sesuai dengan asesmennya. Asesmen sendiri bisa berupa tes tertulis, tes lisan, obeservasi dan lain sebgainya. Sehingga ketika asesmen ini digunakan nantinya dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukkan. Mengumpulkan hasil asesmen dapat dilakukan dengan cara memberi evaluasi pada siswa dengan cara menghitung rata-rata nilai test tertulis, kemudian bisa juga dengan membandingkan hasil observasi dengan indikator keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil asesmen yang telah diperoleh, maka guru dapat memberikan tindak lanjut mengenai proses pembelajaran maupun pmengenai hasil asesmen masing-masing peserta didik.