Koneksi Antar Materi Topik 2 Filosofi Pendidikan Indonesia

Filosofi Pendidikan Indonesia


Nilai Sosial Budaya dalam Pendidikan Indonesia

Pendidikan dan pengajaran menurut Ki Hadjar Dewantara (KHD) “pengajaran” (onderwijs) adalah salah satu komponen penting yang terikat dengan pendidikan dan proses pembelajaran. Pengajaran adalah proses pemberian ilmu atau pengetahuan yang bermanfaat dan berguna untuk kehidupan peserta didik, baik secara lahir dan batin. Sedangkan  “pendidikan” (opvoeding) adalah upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya. Jadi menurut KHD bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan usaha mempersiapkan untuk segala kepentingan dan kebutuhan hidup manusia. Baik dalam hidup bermasyarakat, maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.

Filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara dengan konsep pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Menjadi pondasi dan kompas sebagai penentu arah konteks pendidikan di Indonesia dan di sekolah-sekolah pada saat ini melalui kurikulum nasional. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini bertujuan untuk mengembangkan kemapuan dan potensi peserta didik. Serta mewujudkan peserta didik yang memiliki Profil Pelajar Pancasila untuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbhinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri. Filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dimana makna pendidikan adalah tempat bersemainya kebudayaan. Dimana pendidikan membangun peradaban dan melahirkan masa depan, sehingga dapat menjawab tantangan jaman.

Sebelum mempelajari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya merasa peserta didik merupakan bejana kosong yang perlu diisi melalui pembelajaran. Pembelajaran dan peserta didik merupakan fokus utama bagi pendidik, sehingga pembelajaran yang dilakukan akan memiliki fokus metode ceramah.

Setelah saya mempelajari topik ini, pemahaman saya akan proses pembelajaran dan peserta didik menjadi berubah. Dimana filososfi pendidikan Ki Hajar Dewantara menekankan bahwa pembelajaran berpusat pada peserta didik. Dengan melakukan pemenuhan kebutuhan peserta didik agar dapat mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka sesuai dengan profil pelajar pancasila. Dimana guru bertindak sebagai fasilitator, pendamping dan yang menuntun peserta didik menemukan bakat, minat dan keterampilan yang mereka miliki dari tidak tahu menjadi tahu sekaligus memiliki berbudi pekerti yang baik yang sesuai dengan profil pelajar pancasila.

Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara yang akan saya lakukan adalah menjadi guru yang akan berusaha menciptakan pembelajaran yang kondusif. Agar peserta didik merasa nyaman, aman dan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Saya berharap dapat melaksanakan pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik mencapai kodrat alam dan zaman. Dengan menggunakan 3 falsafah Ki Hadjar Dewantara yaitu. Ing Ngarsa sung Tuladha, Ing Madya mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Berusaha untuk membantu peserta didik untuk mengeksplore bakat dan minat masing-masing agar berkembang sesuai dengan kodratnya dengan menggunakan metode pembelajaran dan asesmen yang efektif yang saya tuang didalam modul ajar yang dalam pelaksaannya menyesuaikan dengan paradigma baru agar tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan tidak memaksakan hasil belajar dengan target yang tinggi dan seragam. Menerima perbedaan karakter dan minat peserta didik dengan bersikap secara adil tanpa meninggalkan peserta didik yang slow learner. Memberikan kebebasan dan memerdekakan peserta didik untuk mengeksplore pengetahuan mereka secara mandiri.

Sebagai calon guru profesional, saya akan menciptakan kelas dengan pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik dengan mengedepankan unsur aman, nyaman, dan berpihak kepada peserta didik serta menggunakan asesmen dan metode pembelajaran yang sesuai, agar dapat tercapai kemerdekaan bagi murid baik jiwa ataupun raga dari ketergantungan dengan orang lain.

Sumber :

Dela Khoirul Ainia. 2020. Merdeka Belajar dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara dan Relevansinya bagi Pengembangan Pendidikan Karakter. Diunduh dari: https://ejournal.undiksha.ac.id

Mustaghfiroh, Siti. 2020. Konsep “Merdeka Belajar”Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Diunduh dari: https://ejournal.unuja.ac.id/

Samho, B. (2014). Pendidikan Karakter Dalam Kultur Globalisasi: Inspirasi Dari Ki Hadjar Dewantara. Diunduh dari: https://journal.unpar.ac.id/

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url