Koneksi Antar Materi Topik 1 Filosofi Pendidikan Indonesia
Filosofi Pendidikan Indonesia
Mahasiswa meninjau ulang keseluruhan materi dari ‘Mulai dari Diri’ hingga ‘Elaborasi Pemahaman’ untuk membuat ‘Koneksi Antar Materi’. Sebagai kesimpulan penguasaan materi ‘Perjalanan Pendidikan Nasional’ dengan uraian tugas sebagai berikut:
- Tinjau kembali tugas individu dan kelompok yang telah dikembangkan. Pada fase Mulai Dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual.
- Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan untuk menguatkan pemahaman Anda tentang materi Perjalanan Pendidikan Nasional.
- Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam materi ini. Perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.
- Kesimpulan dan refleksi disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas Anda. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, presentasi infografis, artikel dalam blog, dan lainnya.
- Unggah hasil kerja Anda sesuai petunjuk pengiriman di bawah.
KONEKSI ANTAR MATERI
RELEVANSI PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL
MULAI DARI DIRI DAN KOMITMEN DIRI
Pengalaman apa yang membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah?
Satu pengalaman yang membuat saya kehilangan motivasi untuk bersekolah. Saat saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan namun terkendala dengan biaya sekolah dan kemampuan akademis saya yang terbilang pas-pasan. Sehingga saya tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan pada saat itu juga.
Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar?
Dari pengalaman yang membuat saya kehilangan motivasi tersebut saya merasa harus ada yang diubah dari diri saya. Saya mencoba berbagai usaha untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Dari peristiwa tersebut banyak hal yang membuat saya merasa berkembang sebagai seorang pembelajaran.
Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?
Menurut saya sosok guru yang paling menginspirasi saya adalah pengalaman, banyak orang-orang yang membuat saya terinspirasi. Salah satunya adalah ayah saya. Menurut saya, kepribadian dan pengetahuan yang saya dapatkan hari ini berdasar dari pendidikan masa kecil oleh ayah saya dahulu. Sejak kecil saya sering didongengin kisah-kisah dan diajari untuk mengambil hikmah dari kisah tersebut. Dari sini saya tumbuh dengan pemikiran lebih dalam untuk memaknai hidup.
Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?
Banyak pengalaman yang berkesan saat bersama ayah saya dari kehidupan sehari-hari, ketegasan dan kewibawaan beliau dalam menghadapi masalah. Pelatihan mental agar tidak mudah menyerah yang sampai saat ini masih tertanam dalam benak saya. Nasehat yang saya jadikan pedoman saat mengambil keputusan dari beliau salah satunya adalah.
“jangan takut berbeda dari orang kebanyakan dan jadilah dirimu sendiri lakukan apa yang kamu mau” kata ayah saya.
Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di kelas yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?
Tentu saja apa yang telah beliau diajarkan selalu menjadi pegangan saya, saya sering meniru sikap beliau dari ketenangan dan kewibawaan saat membuat keputusan, sikap pantang menyerah dalam mencapai cita-cita ataupun apa yang saya inginkan, berani menjadi beda dari orang kebanyakan jika menurut saya kurang tepat dalam melakukan suatu hal, misal saja saat kebanyakan teman dalam lingkungan saya menganggap sepele tentang kuliah karena memang teman-teman termasuk saya berasal dari lingkungan yang asing dari kata kuliah, namun saya tetap berkeinginan kuat supaya bisa melanjutkan pendidikan meski keadaan yang kurang memungkinkan. Jadi dalam kelas yang akan saya ampu saya ingin menanamkan sikap-sikap tersebut.
Dari berbagai pengalaman saya dan ketidakpuasan saya dalam kondisi pendidikan di Indonesia akhirnya saya memutuskan untuk menjadi seorang guru dengan harapan menjadikan pendidikan di Indonesia menjadi pendidikan yang sebenarnya yaitu memberikan pelajaran yang benar-benar ingin dipelajari oleh peserta didik sehingga potensi peserta didik dapat berkembang dengan optimal. Itulah alasan saya ingin menjadi seorang guru.
PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA TERHADAP PENDIDIKAN
Ki Hajar Dewantara memperkenalkan system persekolahan yang bertumpu pada 3 gagasan utama yaitu Taman Siswa, Pamong, dan Among.
Taman siswa adalah system persekolahan yang menjadi tempat bermain untuk siswa. Siswa diberi kemerdekaan untuk tumbuh dan berkembang, belajar sesuai kenginginan dan kemampuan mereka dan dilengkapi dengan dukungan dalam proses belajar siswa oleh pengajar sesuai kebutuhan masing-masing siswa secara individu.
Among menitikberatkan siswa sebagai target utama serta prioritas utama yang harus dilayani dan pengajar yang berfungsi sebagai fasilitator, menyediakan tuntunan, kepedulian, dan kasih saying. Selain itu prinsip among didasarkan atas dua hal yaitu pertama, kemerdekaan siswa untuk belajar. Kedua, belajar sesuai keinginan dan kemampuan siswa yang secara alamiah terbentuk. Anak mempunyai hak yang sama untuk tumbuh dan berkembang menjadi anak yang cerdas atas kemampuan sendiri. Pamong diartikan sebagai guru. Ibarat petani menanam padi, petani tidak dapat menentukan kemana arah padi tumbuh. Hal tersebut juga dimaksudkan kepada anak-anak yang sudah mempunyai minat dan bakatnya masing-masing, tidak bisa dipaksa untuk menjadi yang diinginkan oleh guru maupun orangtua. Guru sebagai pengajar memberikan dukungan terhadap siswa dalam belajar. Dukungan dapat berupa psikologis, meliputi memberikan motivasi, inspirasi, dan menyediakan kondisi yang diperlukan siswa untuk bisa berpikir kritis secara mandiri. Namun pengajar harus aktif ketika siswa mengalami kesulitan dalam belajar
PERJALANAN PENDIDIKAN NASIONAL
Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, selanjutnya Indonesia dijajah oleh Bangsa Jepang. Jepang dengan sigap sesuai pemikiran Ki Hajar Dewantara. menghapus dualisme pendidikan bentukan Belanda, dan membuat pendidikan menjadi tempat seluruh kalangan. Jepang membentuk pendidikan dasar yang harus diselesaikan bagi kaum pribumi yang bersekolah yaitu selama 6 tahun yang disebut dengan Sekolah Dasar. System-sistem pendidikan bentukan Jepang masih digunakan hingga saat ini yaitu SD, SMP, dan SMA.
Pendidikan setelah kemerdekaan tidak jauh berbeda saat dijajah oleh Jepang, hanya saja sudah menggunakan kurikulum sebagai dasar acuan dalam tujuan Pendidikan di Indonesia, sejak jaman kemerdekaan hingga saat ini, kurikulum Indonesia telah mengalami perubahan terusmenerus. Tujuannya untuk memperbaiki Pendidikan dengan mengikuti perkembangan jaman. Namun menurut saya, kurikulum yang berubah terlalu cepat bahkan belum dievaluasi bagaimana praktiknya dan hasilnya hanya akan membuat pendidik dan siswa menjadi bingung dalam belajarnya. Mereka menjadi tidak focus untuk mengajar dan menerima pembelajaran. Padahal, untuk mempersiapkan anak pada Pendidikan abad 21, tentu bukan hanya materi pelajaran saja yang harus dikuasi siswa. Siswa harus dipersiapkan untuk menghadapi perubahan dalam segala jaman dan teknologi yang bahkan belum ada. Mental anak harus menjadi mental yang pemberani, siap siaga, berwawasan global, kreatif, inovasi, menyelesaikan masalah, namun tetap tidak melupakan Pendidikan karakter yang berbudaya juga berakhal mulia.
REFLEKSI DIRI
Dari pembahasan antar koneksi materi di atas dapat saya simpulkan hal apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkan Pendidikan yang saya inginkan. Hal yang bisa saya terapkan di kelas saya adalah melakukan diagnosis awal untuk mengetahui kemampuan siswa, bakat, dan keinginan siswa dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Menyadari tiap anak punya bakat masing-masing, tidak boleh memaksakan harus bisa matematika atau sains bahkan tidak boleh menjadi guru yang galak. Mengintegrasikan nilai-nilai budaya dalam pembelajarannya. Saya tidak akan focus pada nilai kognitif saja namun nilai-nilai lain bahkan keterampilan juga sangat dibutuhkan. Saya akan merubah mindset saya bahwa guru satu-satunya sumber belajar namun guru adalah salah satu fasilitatot anak untuk membantu anak mengembangkan bakatnya dengan menerapkan pendekatan student center. Menyiapkan Pendidikan bagi anak menghadapi Pendidikan abad 21 yaitu tentang kesadaran budaya, inovasi, penyelesain masalah, komunikasi, bertanggungjawab dengan membuat kelas dinamis sesuai perkembangan dunia saat ini.