Eksplorasi Konsep Topik 1 Filosofi Pendidikan Indonesia
Filosofi Pendidikan Indonesia
Argumentasi kritis (minimum 300 kata dan maksimum 500 kata )tentang gerakan transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam perkembangan pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan (Catatan Reviewer – mohon dielaborasi maksud dari argumen kritis, misalnya untuk memberikan argumen kritisi itu membutuhkan referensi, data, fakta untuk membimbing mahasiswa sehingga ketika Dosen memeriksa hasil kerja mahasiswa dapat melihat acuan referensi yang disajikan)
Argumentasi Gerakan Transformasi Ki Hadjar Dewantara dalam Perkembangan Pendidikan Sebelum dan Sesudah Kemerdekaan
Indonesia hanya dipandang sebagai suatu objek perdagangan selama masa penjajahan. Kemudian terdapat intruksi untuk mengajarkan kepada rakyat untuk belajar membaca, menulis dan berhitung seperlunya saja guna membantu jalannya perusahaan. Didirikan juga “sekolah-sekolah kabupaten” yang hanya untuk mendidik calon pegawai. Pendidikan yang ada pada masa kolonial tidak mencerdaskan, melainkan mendidik manusia untuk tergantung pada nasib dan bersikap pasif. Ki Hadjar Dewantara bertekad untuk meluaskan semangat pendidikan kepada generasi muda. Upaya untuk mendidik kaum muda merupakan syarat utama dalam membebaskan diri dari jeratan penjajah. Pendidikan yang mendasarkan kebudayaan nasional dapat menghindari dari kebodohan. Keinginan untuk merdeka harus dimulai dengan mempersiapkan kaum bumi putra yang bebas, mandiri, dan pekerja keras. Sehingga generasi muda harus dipersiapkan agar kelak menjadi bangsa yang mandiri dan sadar akan kemerdekaan. Sehingga kemerdekaan itu dimiliki oleh orang yang terdidik dan memiliki jiwa yang merdeka.
Ki Hajar Dewantara memang tersohor sebagai pahlawan pendidikan Indonesia, bahkan ia mendapat julukan sebagai Bapak Pendidikan. Melalui buah pemikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat jika pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan, memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat. Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya.
Jiwa yang merdeka sangat diperlukan sepanjang zaman agar bangsa Indonesia tidak didikte oleh negara lain. Ki Hadjar Dewantara memiliki istilah sistem among, yakni melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya.
Melihat berbagai hal tersebut tentunya sesuai dengan program pendidikan yang diusung Indonesia saat ini, yakni sebuah program kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim.
Dapat disimpulkan bahwa perjuangan oleh ki hajar dewantara adalah bentuk investasi kepadagenerasi bangsa. Dimana beliau ingin bangsa ini memiliki karakternya sendiri yang sejalandengan nilai positif leluhur dan norma-norma yang berlaku. Jika dikaitkan dengan konteks pendidikan sekarang maka sangat layak dan tepat saat ini menggunakan konsep pendidikan karakter dalam merdeka belajar. Bisa kita amati arus perkembangan zaman yang dimana budaya jati diri anak bangsa mulai tergerus oleh budaya barat dan tentu jika dibiarkan hal tersebut akan berakibat menghilangkan ciri atau nilai asli dari bangsa ini. Maka dari itu sudah sangat tepat digunakan era sekarang ini pendidikan karakter.
Referensi: Laman BP PAUD dan Dikmas NTT